19 April 2024

Flu Singapura Terdeteksi di Surabaya, Masyarakat Diminta Tak Panik

DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengimbau masyarakat agar tidak panik merebaknya flu singapura. Dinkes Surabaya juga membagikan tips mencegah penularan virus tersebut. Bahkan warga juga diminta dapat mengenali gejala atau indikasi apabila tertular, agar dapat melakukan perawatan di fasilitas layanan kesehatan terdekat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan penyakit ini disebabkan infeksi strain coxsackievirus dan yang paling sering adalah jenis A16. Gangguan ini disebut juga dengan penyakit tangan (hand), kaki (foot), dan mulut (mouth) atau HMFD. Flu singapura dapat menimbulkan tanda berupa lepuhan atau luka pada mulut, serta ruam di tangan dan kaki.

“Gejala yang timbul umumnya ringan, sehingga dapat hilang setelah beberapa hari. Penyakit ini disebabkan infeksi virus, yang bisa sembuh sendiri (self limited disease) tanpa pemberian terapi antivirus, dan dapat sembuh dalam waktu 7-10 hari,” kata Nanik Sukristina, Kamis (18/4/2024).

Nanik menjelaskan, jumlah kasus sudah ditemukan di Kota Surabaya sejak Januari hingga 16 April. Semua kasus ditemukan di rumah sakit dan dilakukan tata laksana layanan sesuai standar dan rawat jalan.


“Jumlah kasus yang teridentifikasi berdasarkan wawancara medis dan hasil pemeriksaan fisik dari gejala atau keluhan pasien sudah 61. Jumlah ini terhitung sejak Januari hingga 16 April 2024,” jelasnya.

Ia menambahkan, tata laksana penanganan flu singapura berupa terapi suportif untuk mengurangi ketidaknyamanan penderita, dan hidrasi untuk mencegah dehidrasi. Sebanyak 61 kasus yang ditemukan di rumah sakit telah dilakukan perawatan jalan, karena kondisi secara umum baik. Sebab, sebagian besar penyakit ini bisa sembuh dalam waktu 7-10 hari tanpa pengobatan khusus.

“Pada dasarnya penyakit Flu Singapura merupakan penyakit infeksi virus yang dapat sembuh sendiri (self limited disease) tanpa pemberian terapi antivirus. Meski begitu, penderita tetap disarankan melakukan perawatan mandiri hingga kondisi membaik ketika nutrisi sudah terpenuhi,” imbuhnya.

Dinkes Surabaya membagikan sejumlah tips pencegahan untuk mengantisipasi dan mencegah flu singapura. Di antaranya, rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Khususnya setelah BAB, mengganti popok anak, lalu saat menyiapkan dan sebelum makan.

“Tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan orang sakit. Menutup mulut dan hidung ketika bersin maupun batuk. Rutin membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote TV,” ujarnya.


Masyarakat diminta istirahat di rumah bila sedang mengalami gejala flu singapura sampai benar-benar pulih. Nanik menganjurkan warga yang terpapar untuk segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan.

Terutama bila mengalami gejala demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi. Biasanya terlihat ruam yang biasanya di telapak tangan, telapak kaki, dan pantat.

“Tidak gatal, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil. Lalu batuk dan kehilangan selera makan. Jadi segera datang dan berobat ke fasyankes,” tegasnya.

Sementara itu, jika terdapat warga yang terjangkit, tata laksana yang harus dilakukan, memenuhi nutrisi yang cukup, memberikan obat anti panas jika demam, dan memberikan anti-nyeri apabila nyeri pada tubuh.

“Warga juga diminta lapor ke Fasyankes terdekat atau ke Dinas Kesehatan dalam waktu 1x24 jam apabila mengalami gejala penyakit Flu Singapura dengan segera, setelah mendapatkan penanganan dari dokter,” pungkasnya. 

Bagikan edisi ini