18 April 2024

Pemkot Surabaya Usulkan SERR ke Pusat, Koneksikan Juanda dan Tanjung Perak

KEPADATAN jalan di dalam Kota Surabaya terus diupayakan terurai. Salah satu bentuk upaya yang dilakukan adalah dengan mengusulkan pembangunan Surabaya East Ring Road (SERR) ke pemerintah pusat, untuk menghubungkan Bandara Juanda ke Pelabuhan Tanjung Perak.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan pembangunan proyek SERR ke pemerintah pusat. Saat ini, masih dalam tahap menentukan trase atau jalur proyek tersebut.

“SERR sudah disampaikan ke pemerintah pusat, saat ini sedang ditentukan (jalurnya). Kalau sudah clear, selanjutnya tinggal membebaskan lahan," ujar Wali Kota Eri Cahyadi, Rabu (17/4/2024).

Wali Kota Eri menjelaskan bahwa pembebasan lahan untuk proyek SERR rencananya menggabungkan antara Pemkot Surabaya dan pemerintah pusat. Namun sebelum tahap itu dilakukan, perlu menentukan jalurnya.


“Dipastikan dulu (jalurnya), baru dilakukan pembebasan. Dan SERR juga terkoneksi dengan JLLT (Jalur Lingkar Luar Timur), karena jalan ini untuk menyelesaikan masalah kemacetan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyampaikan bahwa trase SERR membentang mulai Kedung Cowek hingga Gunung Anyar. Menurutnya, jalan tersebut menghubungkan Bandara Juanda dengan Pelabuhan Tanjung Perak.

Irvan menegaskan jika trase atau jalur proyek SERR berbeda dengan JLLT. SERR berada lebih luar dan melintasi kawasan konservasi mangrove dengan konsep elevated atau jalan layang. “Itu memang harus elevated, berada di atas. Karena memang di bawahnya tetap kawasan hijau,” bebernya.

Menurut Irvan, SERR bisa menjadi alternatif pengganti tol tengah kota. Berdasar hasil kajian lalu lintas maupun land acquisition, pembangunan tol tengah kota lebih banyak menimbulkan dampak kemacetan lalu lintas.

“Tol tengah banyak melintasi kawasan padat. Dari faktor amdal lalin sesuai kajian justru membebani, di sejumlah gate bisa menimbulkan dampak lalu lintas,” bebernya.


Oleh sebab itu, Irvan menyebut bahwa Pemkot Surabaya mengusulkan SERR ke pemerintah pusat sebagai alternatif pengganti tol tengah kota. Pihaknya berharap, tol tengah kota tidak dimasukkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tetapi diganti dengan SERR.

“Harapan yang kami usulkan ke pemerintah pusat dalam RTRW itu (tol tengah) tidak dimasukkan, tapi diganti dengan SERR,” ujar mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya ini.

Lebih dari itu, Irvan menilai, bahwa pembangunan proyek SERR bisa meminimalisir biaya untuk pembebasan lahan. Sebab, jalur proyek akan lebih banyak melintasi aset-aset milik Pemkot Surabaya.

Keberadaan SERR bisa semakin meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus lalu lintas kendaraan di Kota Surabaya. Rencananya, proyek SERR akan melibatkan banyak pihak, mulai dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) hingga Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR). 

Bagikan edisi ini