SURABAYA-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya
berkomitmen mengambil peran untuk mengatasi kemacetan Surabaya Barat. Satu di
antaranya dengan mendorong pembangunan radial road di kawasan Lontar selesai
sesuai target, yaitu tiga bulan.
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan bahwa kemacetan
yang terjadi di Surabaya Barat rata-rata disebabkan masyarakat pulang kerja. Akibatnya
volume kendaraan meningkat dan butuh solusi sesegera mungkin.
“Sejak awal kami berusaha mendorong agar kemacetan di daerah
Surabaya barat bisa segera terurai. Karena (kepadatan) pada sore hari berpotensi
mengganggu pengguna jalan lainnya,” kata Cak Awi, sapaan akrabnya, Jumat
(18/8/2023).
Pembangunan radial road kawasan Lontar ini akan menghubungkan G-Walk
Citra Land dengan bundaran Mayjen Jonosewojo. Akses ini diharapkan bisa menjadi
solusi tepat untuk mengatasi macet di daerah tersebut.
“Justru pemkot mencari terobosan mengurai kemacetan dan kemudian
membuat arus lalu lintas radial road di kawasan Lontar. (rencana ini) seperti
yang disampaikan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi). Kalau direncanakan
dengan baik, dan diaplikasi dengan baik, saya kira tidak ada salahnya,”
tegasnya.
Awi turut mendukung pengerjaan proyek tahap pertama itu tuntas
dalam kurun waktu tiga bulan sejak dimulai awal Agustus lalu. Termasuk akan
mengawasi jalannya proyek melalui komisi yang membidangi pembangunan.
“Kalau wali kota mengatakan target tiga bulan, tentu sudah punya
estimasi. Bahwa pemkot bisa mengerjakan tiga bulan. DPRD menyampaikan masukan
melalui komisi yang jadi mitra kerja urusan jalan, transportasi, dan memberi
pengawasan jalan proyek (Komisi C),” jelasnya.
Menurutnya, itu bentuk peran serta DPRD Surabaya dalam memecah
kemacetan di Surabaya barat.
“Kita semua bertanggung jawab mengurai kemacetan itu. Semua pihak
yang berkepentingan, dan menjadi stakeholder berupaya mencari jalan keluar atas
kemacetan-kemacetan di Surabaya barat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM)
Kota Surabaya Lilik Arijanto memastikan bahwa pembangunan konstruksi radial
road sudah dimulai awal Agustus lalu untuk segmen satu. Yakni ruas yang
membentang dari Kantor Kelurahan Lontar mengarah ke Barat hingga Masjid Baitur
Rozaq Citra Land atau bundaran G Walk.
“Lahan radial road yang mulai dibangun itu seluas sekitar 54.724
meter persegi, yang terdiri atas 80 persen lahan milik pengembang dan 20 persen
sisanya lahan warga,” katanya.
Kepala Bidang Jembatan dan Jalan Dinas Sumber Daya Air dan Bina
Marga (DSDABM) Surabaya, Adi Gunita menyebut bahwa pembangunan satu jalur itu
akan jadi tiga lajur satu arah dari G Walk menuju Lontar.
“Iya betul (seharusnya radial road ada dua jalur) tahun ini
dibangun satu jalur dulu. Satu jalur itu ada tiga lajur. Total satu jalur
(lebarnya) 10,5 meter. Membentang dari masjid sampai Kelurahan Lontar. Tapi pengoperasiannya
bisa dibuat dua arah atau contra flow,” pungkasnya.